Sabtu, 30 Juni 2012

28 Days

Tinggal 28 hari lagi aku bakal ninggalin Indonesia. Sumpah, nggak terasa sama sekali. Rasanya panik pas aku menyadari itu. Kenapa waktu berlalu sangat cepat?

Jujur, sampai sekarang masih nggak percaya kalau sudah benar-benar mau pergi. Masih nggak percaya, Ini beneran nih mau ke Amerika setahun? Rasanya, jalan ke Amerika itu masih panjaaaang banget, masih terasa kayak pas lagi seleksi.

Dan ketika kesadaran itu datang, aku merasakan hal yang lain. Ketakutan. Ya, ketakutan itu mulai datang, menghantam kesadaran dengan bertubi-tubi. Aku mulai merasa takut.

Gimana nanti kalau aku nggak bisa bersosialisasi disana? Gimana kalau aku dapat masalah sama hostfam? Gimana kalau ekspektasiku terlalu tinggi, dan akibatnya aku akan kecewa saat melihat kenyataan? Dan yang paling besar, siapkah aku meninggalkan semua yang ada disini?

Saat aku menyadari waktu, aku termangu di kamar. Aku melihat semua yang ada di kamarku. Tempat tidur, boneka, keadaan yang berantakan. Nanti aku akan meninggalkan semua ini dalam setahun. Rasa rindu sudah mulai muncul, dan juga rasa enggan untuk pergi meninggalkan ini semua. Biarpun itu hanya hal yang sepele, rasa takut bercampur rasa panik tetap datang. Karena aku menyadari, sebentar lagi aku akan meninggalkan comfort zone. Aku akan meninggalkan tempat dimana seumur hidup aku merasa aman, nyaman, dan terlindungi, meninggalkan semua yang kusayangi, meninggalkan hal menyenangkan yang sudah kubangun sejak masih kecil. Aku akan pergi ke unknown zone, daerah yang tak dikenal. Daerah yang tak pernah kudatangi seumur hidup, yang hanya kulihat dari televisi. Daerah dimana tak ada seorang pun yang kukenal, dengan bahasa yang asing. Singkatnya, daerah yang (menurut pemikiran bodoh dan naifku) menakutkan.

Sampai sekarang aku masih belum packing. Teman-teman yang lain sudah ada yang packing, sudah siap. Dan disini, sekarang, aku bingung banget apa yang harus dibawa, apa yang harus dimasukkan, apa yang harus kubawa untuk hostfam dan teman-teman disana. Tapi tiba-tiba aku tahu kenapa aku belum melakukannya sampai sekarang. Karena aku tahu, ketika aku melihat koper yang sudah siap, ketakutan itu akan makin bertambah. Rasa tidak siap itu tiba-tiba muncul. Melihat koper membuatku menyadari ketakutan akan waktu.

Tapi, tidak ada jalan keluar lagi. Ini sudah bukan waktunya aku bisa jadi seorang pengecut. Sudah terlalu lama dan jauh jalan yang harus kutempuh, sudah terlalu banyak perngorbanan  demi mencapai apa yang sekarang aku raih. Sangat bodoh rasanya bila melepas semua ini hanya karena rasa takut semata. Countdown sudah dimulai, dan tidak ada yang bisa dilakukan untuk menghentikannya. Yang bisa kulakukan hanyalah berdamai dengannya. Memanfaatkan setiap waktu yang ada untuk meredakan ketakutan ini.

Memanfaatkan setiap waktu yang ada untuk mempersiapkan diri. 
 

Blog Template by BloggerCandy.com